Share |

Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang...

Sabtu, 18 September 2010

INDONESIA TANAH AIRKU

Setelah Lebih dari setengah abad Bangsa Ini Merasakan kemerdekaannya, dan sudah banyak mungkin yang berkembang di bangsa ini, baik itu infrastruktur, ekonomi, pendidikan, politik, sosial, hukum, dan lainnya. Tiga orde besar telah dilalui bangsa ini, mulai dari orde paling lama, orde baru, dan sekarang orde paling baru yang sangat di banggakan oleh bangsa ini, sudah silih berganti negeri ini mencoba - coba yang katanya putra - putri terbaik bangsa untuk menahkodai perahu besar ini...namun bukan lebih baik dari yang sebelumnya justru semakin banyak rakyat yang mengelukan kondisi bangsanya....namun kita patut bersyukur bangsa ini masih ada,...Memang setiap pemimpin bangsa ini memiliki plus minusnya, hal itu wajar sebagai manusia biasa yang memiliki posisi sama dengan rakyat lainnya.

Khusus untuk orde saat ini, saya memiliki pandangan ( hanya pandangan Anak ingusan yg ga tahu apa2 ), entah kenapa ada pemikiran kekhawatiran tentang bangsa ini, hal ini terjadi karena banyak nya persoalan yang tidak sepatutnya muncul namun terjadi, sebagai Negara yang mengangungkan demokrasi yang kebablasan, bangsa ini masih belum bisa menata sistem politik yg dinamis, dan masih banyak hak - hak politik rakyat yang terabaikan, bukan hanya itu, kewajiban negara yang seharusnya memperhatikan rakyat fakir miskin dan anak - anak terlantar tidak memperlihatkan tanggung jawabnya untuk itu, disisi lain hak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari sebahagian rakyat yang tergolong menengaj kebawah juga sering di usik hany dengan alasan2 yang tidak masuk akal anak kecil.

Penegakan hukum yang masih terlihat pandang bulu, aparat hukum yang masih bisa di beli, dan aturan - aturan yang dibuat tanpa kajian - kajian mendalam semakin menambah perjalanan hitam bangsa ini, belum lagi masalah dis intregasi bangsa yang semakin mencuat, adanya benih - benih konflik yang berbau SARA, dominasi Politik kekuasaan yg semakin menggila, aset2 nasional yg di jual dan terjual, ketahanan nasional yg mulai rapuh, jati diri yg telah memudar, dan politik adu domba yang di mainkan para elit. perkembangan Politik yang semakin tidak dinamis dan pemanfaatan kekuasaan untuk menutupi kekotoran yang mencuat, hal ini semakin membuktikan bahwa bangsa ini belum juga mampu menjadi diri sendiri yang merdeka.

Beberapa kali masalah datang menghampiri, namun terlihat bahwa pemimpin bangsa ini masih belum memiliki karakter kuat sebagai pemimpin negara yang memiliki keberagaman sangat kompleks ini, baru saja harga diri bangsa di lecehkan oleh tetangga kecil kita, budaya di curi, kedaulatan di usik, rakyat disiksa, dan kita tidak mampu menunjukan bahwa indonesia adalah macam asia.

Ditanya Kesejahteraan, masih banyak rakyat yang merasakan susahnya memakan nasi, bahkan masih banyak anak2 kekurangan gizi, putus sekolah, dan tidak mendapatkan pelindungan hukum. Tampak jelas bahwa rakyat bukan lagi prioritas bagi penguasa negeri ini untuk di sejahterakan, namun justru pengusaha dan pemodal asing yang menjadi tujuan utama untuk di beri fasilitas. susahnya mencari lapangan kerja dirasakan juga oleh para sarjana, kesenjangan sosial dan pendidikan masih dirasakan saat kemerdekaan sudah di usia 65 tahun ini. Lalu Timbul pertanyaan di pikiran ini, APA SEBENARNYA Yanga TERJADI dengan BUMI PERTIWI INI ??

Negara tanpa idiologi yang jelas, tanpa sistem pemerintahan yang pasti, tanpa sistem hukum yang kokoh, tanpa sistem pendidikan yang pasti ( Tanda Kutip ), tanpa pemimpin yang berkarakter, tanpa sebuah demokrasi yang berciri khas, tanpa pembagian kekuasaan yang benar, semua selalu menimbulkan sebuah masalah baru...sejak Reformasi Bergulir, negara ini justru memiliki masalah baru yang lebih kompleks dan akut.
Beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran yang cukup mengkhawatirkan :

1. Semakin lunturnya jiwa nasionalisme generasi muda, ( karena semakin minimnya pelajaran sejarah bangsa dan penanaman idiologi yang baik )

2. Seringnya timbul ketegangan antar umat beragama ( Meskipun telah di atur jelas didalam UUD 1945, UU, PP, PANCASILA )

3. Timbulnya kelompok2 yg mengatas namakan etnis ( kembali ke era sebelum sumpah pemuda )

4. Semakin maraknya kejahatan

5. Penegakkan hukum yang sering di politisasi ( banyak kepentingan penguasa dan terkesan masih tebang pilih)

6. Kebebasan yang tidak lagi terkontrol dengan baik dan menimbulkan kebebasan yang berlebihan.

7. Semakin berkurangnya aset2 nasional ( karena di jual ke pihak asing )

8. Tidak di berdayakannya putra - putri bangsa yang memiliki keahlian khusus ( org2 pintar tak terpakai )

9. Tidak adanya program prioritas yg menjadi unggulan untuk kemajuan bangsa ( Pendidikan hanya sebagai penghias, politik lah yg menjadi unggulan, hahaha )

10. Seringnya terjadi penggusuran, dan penindasan terhadapa rakyat miskin ( demi kepentingan Investor asing, dan keindahan, rakyatpun di korbankan )

11. Tidak beraninya pemerintah membangun industri besar sebagai lapangan kerja bagi rakyat ( biar aja perusahaan asing yg megah2, payah )

12. Aset-aset agraris tidak lagi di kuasai oleh pribumi ( investor asing memberi fee besar untuk pemerintah, rakyat jadi pembantu teruslah )

13. Hutang luar negeri entah untuk apa

14. SDA di jual keluar negeri meskipun untuk dalam negeri kekuangan, ( uang luar lebih besar nilainya, Materialisme )

15. Intervensi asing masih mendominasi para pemimpin negeri ini.

16. Otonomi yang menimbullkan fanatisme daerah berlebihan.

Hal-hal tersebut mungkin sudah lebih dulu dipikirkan oleh para elite dan penguasa negeri ini, namun pembiaran terus terjadi, dan pada titik klimaks yang sudah akut barulah mungkin mereka kebakaran rambut, dan semakain panik. pantas saja banyak yang risau dengan kelangsungan negeri yang kaya raya ini, karena masih banyaknya masalah yang terus ditimbulkan oleh pemegang semua kendali di setiap lini yang berkuasa. atau ada kemungkinan memang intervensi intelijen asing turut berperan dalam setiap kekacauan atau masalah yang timbul di INDONESIA ???

Post via Facebook by: Dedi Harianto Lubis

1 komentar: