Sebelum melakukan unjuk rasa di pintu masuk perumahan PT Chevron sekitar pukul 12.00 WIB puluhan mahasiswa berkumpul terlebih dahulu di Kampus Unilak Jalan Yos Sudarso. Setelah berkempul mahasiswa berjalan kaki menuju perumahan PT Chevron.
Di sepanjang perjalanan, sambil membawa spanduk besar dan poster penuh dengan tulisan, mahasiswa melakukan orasinya silih berganti dengan pengeras suara. Setibanya di pintu gerbang masuk perumahan puluhan mahasiswa dihadang oleh oleh puluhan anggota polisi dan pihak keamanan perusahaan. Selain itu pintu masuk itu juga di blokade dengan kawat berduri.
Merasa dihadang akhirnya puluhan mahasiswa melakukan orasinya didepan pintu masuk perumahan PT Chevron. Mahasiswa mendesak agar PT Chevron segera ditutup. Karena sealama ini PT Chevron hanya mengeruk hasil bumi Riau saja dan tidak pernah memperhatikan masyarakat Riau.
Menurut Presiden Mahasiswa Unilak yang juga koordinator aksi, Andukot, mengatakan, selama berada di Riau PT Chevron tidak pernah memberikan kontribusinya untuk masyarakat Riau. "Terutama sekali mengenai pendidikan. Untuk itu kami minta agar PT Chevron hengkang dari Bumi Lancang Kuning ini," ujarnya
Apalagi tambahnya, selama ini ada bukti yang mendasar dari tuntutan yang dilakukan Mahasiswa. "Bukti ini akan kami jadikan sebagai dasar agar PT Chevron segera ditutup," ucapnya
Bahkan selama ini katanya, program CSR Chevron pelaksanaannya tidak transparan dan cenderung tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dalam kesemaptan itu mahassiswa juga meminta agar pimpinan PT Chveron Djati Susetya segera menemui mereka. "Kami ingin Pak Djati yang menemui kami dan bukan perwakilannya," teriakan mahasiswa.
Siang itu mahasiswa diterima langsung oleh staf Humas PT Chevron Irwan Tofani Iljas. Dan didampingi oleh Kapolsekta Rumbai Pesisir AKP Sudarmo Hasan. Irwan menyampaikan, saat ini Pak Djati tidak ada di tempat sedang dinas luar. "Jadi kami yang menerima anda hari ini," ujarnya
Setelah mendenagr penjelasan dari staf humas tersebut akhirnya Andukot membacakan pernyatan sikapnya, Andukot mengatakan, pihaknya menuntut PT Chevron untuk melaksanakan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat Riau, khususnya dunia pendidikan melalui program Coporate Social Responsibility (CSR).
Sumber: tribun Pekanbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar